Tata Cara Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)
Bagaimanakah tata cara melaksanakan shalat kusuf (Gerhana Matahari)
berdasarkan kesepakatan ulama, shalat kusuf (gerhana matahari) dilakukan sebanyak dua raka'at. akan tetapi terdapat perbedaan dalam pelaksanaan tata caranya.
sebagian berpendapat bahwa shalat gerhana dilaksanakan sebagaimana shalat gerhana pada biasanya, namun dalam setiap rakaat terdapat sekali ruku' dan dua kali sujud.
Pendapat lain mengatakan jika shalat gerhana dilaksanakan seperti biasanya dengan dua kali ruku' dan dua kali sujud. Pendapat dengan dua kali ruku' inilah yang lebih banyak dipegang sebagian besar ulama. dengan dasar yang lebih kuat.
Hal ini berdasarkan hadits-hadits tegas yang telah kami sebutkan:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901)
“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemudian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044)
pada dasarnya shalat gerhana dilakukan seperti shalat sunnah seperti biasanya namun melakukan ruku' sebanyak empat kali. runtutan dari tata cara shalat kusuf (gerhana matahari) adalah sebagai berikut :
Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut.
1. Berniat di dalam hati
2. Takbiratul ihram seperti biasanya
3. Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan disunnahkan membaca surat yang panjang dan mengeraskan suara. sebagaimana dalam hadits:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengeraskan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
4. Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
5. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) dengan mengucapkan 'SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD'
6. Setelah i’tidal tidak dilanjutkan bersujud, akan tetapi kembali membaca surat Al-Fatihah dan dilanjutkan membaca surat yang panjang.
7. Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih singkat dari ruku’ yang pertama tadi
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’,
10. dilanjutkan duduk diantara dua sujud
11. Sujud Kembali
12. lakukan rakaat kedua seperti halnya rakaat pertama
13. Tasyahud.
14. mengucapkan Salam.
dilanjutkan khutbah.
Posting Komentar