-->

Bacaan Dan Tata Cara Ruku' Dalam Shalat

 Bacaan Dan Tata Cara Ruku' Dalam Shalat

 Assalamualaikum Warahmatullahi wabarkatuhu, bagaimanakah penjelasan tentang tata cara dan hal-hal dalam pembahasan ruku' ketika shalat?

Penjelasan

tata cara pelaksanaan ruku' :

1. mengucapkan takbir sesaat sebelum melakukan ruku' 

pengucapan takbir telah menjadi persamaan, dan tidak ditemukan adanya perbedaan pandangan dari para ulama. takbir sebelum ruku' didasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nasa'i, dan At Tirmidzi,

"Aku melihat Rasulullah bertakbir setiap kali bangkit, sujud, berdiri, dan duduk"

2. kedua tangan memegang lutut dengan jari-jemari yang direnggangkan

sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu khuzaimah dan Ibnu Hibban,
"ika Engkau ruku' letakkanlah kedua tanganmu diatas lututmu. Lalu regangkanlah jari-jemarimu sampai tulang belakangmu menjadi mapan ditempatnya"

dan juga dalam hadits yang diriwayatkan oleh mush'ab bin sa'ad, ia berkata, "aku pernah shalat disamping ayahku (kemudian ruku') dengan meletakkan tangan dipaha dengan jari jemari merapat. Lantas ayahku melarang dari hal tersebut, ia berkata, "Kami diperintahkan untuk meletakkan tangan dilutut (dikala ruku') Hadist Riwayat Imam Ahmad.


3.    Punggung diluruskan ketika sedang melakukan ruku'

Salah satu sunnah (dilakukan oleh Rasulullah) adalah Beliau menegakkan punggung, kepala diseimbangkan (posisi kepala tidak mendongak dan juga tidak merunduk)
hal ini pernah diterangkan Aisyah R.A, beliau berkata : "Beliau (Rasulullah)ketika ruku' tidak mengangkat atau menundukkan kepala, tetapi seimbang diantara keduanya" Hadist Riwayat Muslim.

penguatan terhadap sifat ruku' yang dilakukan Rasulullah juga disampaikan oleh Ali Bin Abi Thalib, "Adalah Rasulullah ketika melakukan ruku', seumpama sebuah gelas berisi air diletakkan (diatas punggung) niscaya ia tidak akan tumpah" Hadits Riwayat Ahmad

penjelasan tersebut disebabkan lurusnya posisi punggung,tuma'ninah serta tenangnya Rasulullah ketika sedang ruku'

4. Tuma'ninah ketika melakukan ruku'


Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, "Seburuk buruk pencuri adalah orang yang mencuri dalam shalatnya" para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bagaimana caranya mencuri dari shalat tersebut?" Rasulullah menjawab, "yaitu tidak disempurnakannya ruku' dan sujudnya".

Hal ini dikarenakan lurusnya punggung dan tenangnya beliau dalam ruku.

BACAAN-BACAAN DALAM RUKU'

dalam shalat Rasulullah, Rasulullah menggunakan beberapa bacaan, yang berarti kerapkali Rasulullah menggunakan bacaan tertentu, namun juga menggunakan bacaan yang lainnya. Berikut adalah bacaan yang kerap digunakan Rasulullah :


سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ
“Maha suci Tuhanku yang maha agung. hal ini didasarkan pada sebuah hadist,
Dari Huzaifah bin Al-Yaman a  “bahwa dia pernah shalat bersama nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. maka ketika ruku’ beliau membaca: “subhana rabbiyal azhim (maha suci rabbku yang maha agung)," dan ketika sujud beliau membaca: “subhana rabbiyal a’la (maha suci rabbku yang maha tinggi)." (Hadits Shahih riwayat abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasai, dan ibnu Majah)

Atau bisa juga dengan menggunakan lafadz berikut ini :

سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
"Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji."
Bacaan dengan tambahan ‘wa bihamdihi’ diriwayatkan dalam hadits dengan jalur periwayatan yang banyak, sehingga  Imam Asy-Syaukani berkata bahwa riwayat-riwayat yang banyak itu saling menguatkan." (Fiqih Sunnah I:137)

Menurut mayoritas ulama kalimat dzikir diatas batas minimalnya adalah dibaca sekali dan sempurnanya dibaca tiga kali. Pendapat ini didasarkan kepada hadits riwayat Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah n bersabda : “Apabila kalian ruku’ maka bacalah dalam ruku’ kalian ‘Subhana rabbiyal ‘adziem’ tiga kali." (HR. Tirmidzi)
 Sebagian ulama menyukai membaca tasbih sebanyak sepuluh kali, hal ini didasarkan pada perkataan dari shahabat Anas bin Malik ketika melihat Umar bin Abdul Aziz sholat, ia berkata : “Aku tidak pernah sholat di belakang seorangpun (sepeninggal Rasulullah) yang sholatnya paling mirip dengan Rasulullah n dari pada pemuda ini (Umar bin Abdul Aziz). Sa’id bin Jubair berkata : “Maka kami kira-kirakan waktu ruku’ dan sujudnya sekitar sepuluh kali bacaan tasbih."(HR Abu Dawud)
Namun Malikiyah mengatakan banyaknya bacaan tersebut tidak meiliki batasan. Fiqh al Islami wa adillatuhu (2/57).

Bacaan ruku’ lainnya adalah dzikir berikut ini :

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
“Maha suci Engkau wahai rabb kami, segala pujian bagi-Mu. Ya Allah, ampunilah aku)." (Mutafaqqun ‘alaih)

سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ

“Mahasuci, Maha Qudus, Rabbnya para malaikat dan ruh." (HR. Muslim)

فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
"Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar."
Uqbah bin Amir berkata, manakala turun ayat, فسبح باسم ربك العظيم (Al-Waqi’ah: 74) Rasulullah bersabda, “Jadikan ia sebagai bacaan dalam ruku’ kalian." Ketika turun ayat, سبح اسم ربك الأعلى (Al-A’la: 1) Rasulullah bersabda, “Jadikan ia sebagai bacaan dalam sujud kalian."
(HR. Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad dengan sanad hasan).


Selanjutnya, juga bisa membaca dzikir berikut ini,

اَللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، خَشَعَ لَكَ سَمْعِيْ وَبَصَرِيْ وَمُخِّيْ وَعَظْمِيْ وَعَصَبِيْ وَمَا اسْتَقَلَّ بِهِ قَدَمِيْ

"Ya Allah, untuk-Mu aku ruku’. KepadaMu aku beriman, kepadaMu aku berserah diri. Pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku, sarafku dan apa yang berdiri di atas dua tapak kakiku, telah merunduk dengan khusyuk kepada-Mu." HR. Muslim 1/534, begitu juga empat imam hadits, kecuali Ibnu Majah.


سُبْحَانَ ذِي الْجَبَرُوْتِ وَاْلمَلَكُوْتِ وَالْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ
"Maha Suci (Allah) Yang memiliki Keperkasaan, Kerajaan, Kebesaran dan Keagungan."
HR. Abu Dawud 1/230, An-Nasai dan Ahmad. Dan sanadnya hasan.


C. Bacaan-bacaan yang dilarang ketika ruku'
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, "bahwasanya Nabi Melarang membaca Al-Qur'an dalam ruku' dan sujud"

Akhirnya, segala kebenaran hanyalah milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Wallahu A'lam Bishshawab.

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel