Catatan Seorang Istri (Berbaktilah Kepada Ibu Mertua-mu)

aku adalah milik suamiku, sedangkan suamiku adalah kepunyaan ibunya. setidak baik seperti apapun ibu mertuaku, aku selalu sadar dan mengingatnya, jikalau beliau adalah seorang ibu yang telah melahirkan dan merawat dalam kurun waktu kurang lebih 3/4 tahun. 

beliau merupakan sosok manusia yang untuk pertama kalinya menjadi sumber nutrisi melalui air susunya. beliau melatih, mendidik, menjaga, dan membesarkan suamiku. pada suamiku tertanam akhlak dan budi pekerti yang beliau ajarkan. karenanya aku merasa nyaman berada di dekat suamiku. Beliau juga yang telah menyekolahkan, pendidikannya menjadi sumber ilmu dan sumber pendapatan yang hasilnya bisa aku nikmati sekarang. sedikitpun aku tidak mengeluarkan biaya untuk pendidikan suamiku.

dalam proses pendewasaannya aku juga tidak memberi sumbangsih atas ilmunya. Pada beliau pasti ada rasa cemburu, meski dilain pihak aku-pun seringkali muncul rasa cemburu disaat suamiku terlihat lebih dekat dengan ibu mertuaku. dalam perjalanan ku sejauh ini, aku juga tidak pernah luput dari perasaan kesal kepada beliau. namun ketika perasaan sakit, sedih itu muncul. aku teringat selalu akan jasanya. beliau adalah sosok utama hingga suamiku menjadi seperti yang sekarang. jasanya tidak bisa aku gantikan.

pada rasa sedih dan tetes air mataku, aku terngiang petuah ibundaku tercinta.."Nak.. dukunglah suamimu untuk tetap berbakti pada ibunya.. jangan paksa dan mendesaknya pada situasi dimana ia harus memilih antara kau dan ibunya. sebab.. kelak kau pun akan merasakan bagaimana sakitnya mendapat perlakuan seperti itu oleh anak laki lakimu.. Apa yang telah kau perlakukan pada mertuamu.. juga akan diperlakukan sama oleh menantumu kelak..”

Segala sesuatu pasti akan kembali pada diri sendiri.. berbaktilah suamiku.. bahagiakanlah orang tuamu semampu kau bisa berbuat.. Semoga kelak anak-anak kita pun membahagiakan kita, sebagai balasan baktimu pada orang tuamu... aamiin

catatan ini dibagikan oleh anggota grup islam itu indah : sullami